Penyeragaman kini
melanda dunia’ agitasi yang dilakukan para pemilik modal sungguh membutakan
kesadaran. Masyarakat makin gila dan hanyut dalam propaganda iklan. Kota-kota dipenuhi
badut-badut postmodern. Mall, plaza, bahkan dijalanan !! Gaya hidup cosmopolitan terdistorsi
kepalsuan!! Hedonisme yang ambivalen dan anti sosial!!
Budaya popular terbukti
mendangkalkan penalaran, semuanya sama dan seragam!! Ruang alternative malah
bergerak kearah industri’ kapitalisme global telah mengakar bahkan sampai
keruang privat!! tidak ada ruang lagi!! Media yang diklaim sebagai alat control
justru tidak bisa dipercaya!! Televisi, radio, majalah hanya memberitakan hal yg itu-itu saja' NO edukatif!!!! Media hari ini hanyalah penjual sensasi!! kaki tangan dan corong utama pop culture!! mereduksi dan memperkosa kebenaran!!
Anehnya..
Kaum urban justru
menikmatinya’ tanpa sadar mereka diseret kedalam opini yang dibentuk media.
Mereka terbuai dalam imajinasi buta, serba instant, penuh khayal dengan mengadopsi tanpa
batas segala tawaran iklan!! Fuckin Dam
it!!
Kita berdiri dimana
bung??
Batas itu transparant,
mainstream ataupun bawah tanah. Apa bedanya??
Apakah kepengecutan
kita sudah dititik klimaks’ hingga untuk bersuarapun kita tidak berani lagi??
Moralitas selalu dijadikan alasan sebagai acuan untk diam dan bungkam!!! Bertopeng moralitas lalu membiarkan saja ketidakberesan menghipnotis nurani!! itulah Kemunafikan dunia atas tragedy
proletariat!!
Kita berdiri dimana
kawan??
Dalam penindasan
yang dilakukan rezim kapitalisme dan perangkat2nya?? Apa lagi yang kita
percaya?? Negara? Parlemen?? LSM?? media?? Siapa???
Dimanakah nurani
kita atas penghisapan manusia atas manusia??
Masihkah kita akan
mengatakan “tidak” pada slogan-slogan perubahan!! Tokh..rakyat kecil akan
selalu jadi korban. Politikus palsu hanya menjadikan kemiskinan sebagai
komoditi meraih dukungan!! Setelah itu’ bullsit!!
Apa sintesa dari
segala negasi??
Air mata kaum
miskin yang rumahnya tergusur karena alasan pembangunan, gelandangan, pengemis2
tua disudut kota,
buruh pabrik yang terancam phk!!
Atau barangkali
kita harus bertepuk tangan untuk para pelacur yang mencari uang sambil orgasme.
Paling tidak mereka bukan org yg munafik!!!
Telah kukibarkan
bendera perang??
Saatnya estetika
mengambil peran dalam wacana perubahan!! Sebagai alat control penyeragaman’
bukan sekedar eksebsisi’ atau epigon idealisme!! Lebih dari itu, estetika sudah
seharusnya berdiri sebagai pendorong bola salju’ lepas dari budaya popular
ataupun ekspansi top forty!! Bukan untuk membenturkan mainstream against bawah
tanah. Bukan!! (itu tidak urgent lagi)
Bukan untuk
mengatakan fuck’ mainstream! tapi
perlawanan terhadap penyeragaman!! Perlawanan terhadap pembungkaman!!
Perlawanan terhadap segala bentuk penindasan!!
Standing ocation!!
kepada mereka2
diranah Rock’n’Roll...
pembawa spirit
flower generations juga episode romantik’
sejak kematian
musik klasik hingga era glamfuckin rock”
yang menegasi musik
pemujaan menjadi suara perubahan!
Salut terbesar buat
kaum metal underground!!
Yang mendedikasikan
dirinya sebagai alternative pilihan ditengah arus popular’ karena merekalah
hingga industri musik hari ini bukan sekedar sampah top forty’
Para punkers/hardcore/crasty punk baik anarko maupun skinhead!!
Dengan kematangan
ideology dan konsep yang kuat, bergerak tersembunyi namun terbukti berhasil
menggugat!!!
MAAF’ tidak
terimakasih...
Oknum-oknum arjuna
metroseksual!!
Percayalah tidak
akan ada yg bertepuk tangan atas perkosaan nilai yang kalian lakukan’ bukan
ukuran kejantanan ketika menggaet 5 gadis sekaligus!! Lalu tertawa bangga
setelah puas merobek selaput dara!!
Sudah saatnya
kalian menggugat diri kalian sendiri untuk mempertanyakan!! Apakah pahlawan-pahlawan
negeri ini berjuang hanya utk melihat kalian bergaya seperti banci??
Apakah ketika
Soekarno-Hatta mengikrarkan proklamasi hanya untuk melihat kalian bersembunyi
dibalik dandanan yang ternyata neo-imperialisme modern???
Oknum-oknum gadis
cosmopolitan!!
yang menjadi budak
globalisasi dengan slogan emansipasi mengkebiri nama kartini’
Kamuflase hidup
penuh glamour dan dandanan layaknya pelacur lalu menari hup-hup hura hanya
karena korban iklan!!
Sudah saatnya
kalian meludahi wajah kalian sendiri’ Kartini pun akan tertawa melihat bibir
bicara kepalsuan, sok suci, sok moralis namun buta etika. Hedonisme tanpa
muatan sosial’ hingga terbangun dipagi hari dengan segala penyesalan diri’ pada
sebuah motel murah dan airmata berlinang “ouh keperawanananku direnggut
bajingan itu!! Damz!! Kujual tubuhku atas nama cinta dalam sinetron!!
* TULISAN INI KUDEDIKASIKAN UNTUK
MENGENANG SEORANG SAHABAT.
0 komentar:
Post a Comment