Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Friday 20 May 2011

gw emang gak tahu, apakah tuhan itu ada atau tidak? tapi cinta gw, nyata buat elo



Sepanjang hari saya berpikir tentang itu, pada malam saya mengatakannya. darimana saya berasal?dan apa yang harus saya lakukan? Saya tidak tahu. jiwa saya dari tempat lain, saya yakin itu, dan saya berniat untuk berakhir di sana - Jalaluddin Rumi-

sebenarnya, gw resah...
adalah elo yang merampas rasa aman gw, seperti ben laden yang membuat bangsa-bangsa besar tak lagi bisa tidur nyenyak, elo mengintip laksana nyamuk dan sering sekali gangguin gw justru saat bantal dan guling siap memberi mimpi,
elo tuh kaya filsafat, bernyala-nyala dan slalu timbulkan ragam interpretasi.
lo buat gw jadi bocah, kesal, senyum, marah, tertawa hingga gw bermain-main sendiri dalam sudut pandang yang tak selalu benar. Seperti ‘wahyu’ yang diklaim berbeda pada setiap zaman, setiap nabi, setiap kitab...

elo hadir di saat abad-abad tak lagi mampu membeda makna, lalu sekawanan burung berterbangan saling memangsa di udara, elo datang menggugat kata, memecah persepsi. Saat itu hujan terurai dalam kemelut, orang-orang memburu hampanya udara, menutup kenyataan,  kerontang pada cengkraman bait-bait. Hidup tapi tak sungguh-sungguh hidup.
elo muncul ketika sore tergantikan, langit berendam suram, waktu itu, elo bilang kalau elo tak kuasa melukis hujan, atau membuka tabir yang terhias suntuk dan noda kutukan, hanya bisa menggambar diri elo sendiri tanpa bingkai.
Utuh, jujur dan karena itu ‘gw tergila-gila pada kesederhanaan yang elo ciptakan..

Ingat dulu, gw bingung..
begitu sulit menerjemahkan binar-binar dimata elo, apa yang elo mau? Apa yang elo benci? Gw gak bisa mengetahuinya dengan sempurna, hanya menebak dan berharap benar, sampe akhirnya gw gagal, kaya heidegger yang gagal menerjemahkan nietzsche, lalu memilih jalan berbeda seperti petrucci yang tak bisa jadi gilmour..
Apa gw harus seperti mereka yaa? yang seenaknya menerjemahkan kitabsuci? menyakini prasangka yang mereka ciptakan sendiri dan menjadi pemanis perang yang ditabuhkan, menguasai asumsi yang mereka bilang kebenaran!
Pernah gw lakuin itu, hehehe.. tapi gw salah lalu elo pun pergi..


"Caramu Mencintai adalah cara Tuhan akan bersama mu." -Jalaluddin Rumi-



Well...
Di sini, ada  bintik  keheningan  yang menggerakan  tangan gw untuk menggali kemenangan yang pernah kita sudahi, tak melulu tentang itu karena ada juga caci maki orang-orang kalah.
Entahlah, sudah berapa lama gw bersembunyi, tenggelam, berserakan dalam memory. Serpihan-serpihan itu kembali gw temukan malam ini pada lagu lama yang sering kita dengar dulu..
lagu lama yang selalu elo dengerin ketika gw selesai diatas stage, lagu cinta, tapi tak hanya tentang kita -ada juga mereka- yang lain!
sayangnya, elo sudah tak disini lagi’ disudut sana ada tangan lain yang mendekap elo, tangan yang dilindungi norma,dihiasi doa dan dibungkus janji bernama pernikahan dan itu bukan gw...
gw ingin belajar sulap lalu menghadirkan elo kembali, hehehe.. andai gw bisa seperti mereka yang menyulap sawah hijau menjadi pusat belanja yang ramai, mengganti ladang menjadi lapangan golf, merampas petani menjadi buruh, manusia menjadi mesin' pasti akan sangat menyenangkan.
Sayangnya, gw bukan raja, hanya seorang pecundang yang tersesat ditempat yang benar..
gw emang gak selalu tahu apakah tuhan itu ada atau tidak? tapi cinta ini, nyata buat elo dan percayalah…‘didalamnya ada Tuhan-


"Siapa yang bisa begitu beruntung? Yang datang ke sebuah danau untuk air dan melihat pantulan bulan" -Jalaluddin Rumi-


musim cepat sekali berganti dan entah udah berapa kalender yang gw habiskan untuk meratapi elo, daun-daun tetap menetes embun walaupun mereka gak lagi hijau. Hembusan angin tetap terasa sejuk meski pabrik dan mall menghalanginya, bulir air masih dingin meskipun gak lagi bening dirampas polusi. Pun gw, masih disini – masih mengingat senja saat elo pergi.
jangan-jangan elo itu mengandung alkohol, entah kenapa setiap memikirkan elo, gw terkapar tak sadarkan diri. Kadang mengejang, kadang menggigil, bahkan kadang-kadang gw merasa sekarat..
Hanya saja, gw tau elo nyata, karena senyum elo manis sekali..
soryy yaa, ternyata gw masih rindu…

ouh iya,..
dulu setiap kita berdebat, gw selalu menertawai apa yang elo percayai.. hehe,
gw emang gak pernah meyakini keberadaan surga dan neraka, namun waktu elo pergi dan gak bisa lagi gw rengkuh, gw betul-betul yakin ada neraka, disini – dihati gw...




Cikarang - menjelang pagi: 20/05/11


 
Artikel Terkait

0 komentar: