Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Wednesday 27 April 2016

Kulihat diriku didalam dirimu...

Aku menghirup udara bisu malam ini, udara yang berhembus dari gunung tinggi tempatmu bertahta, ada rindu yang selalu datang menyerangku. Dipagi hari ketika aku terbangun dan menyebut namamu lalu kau pun berceloteh tentang hari yang kau jalani. Tentang kereta, tentang kuda poni, tentang ikan ikan dikolam yang lupa kau beri makan. Seiring matahari naik kepuncak langit menjadi musik latar ribuan pertanyaanmu, ini apa? Sepolos itu dunia memelukmu memberimu waktu untuk mencari apa yang ingin kau cari. Untuk melihat apa yang ingin kau lihat..

Bila kelak, ketika kau pun menua dan rambutmu memutih, kulitmu bersandar pada tulangmu yang ringkih sambil mengenang masa mudamu. Barangkali, aku sudah tidak ada disana... kenanglah, petualangan petualangan kecilmu, masa dimana ketika kau gusar dan labil, hal-hal gila yang menakjubkan. Tapi saat ini, nikmati dulu dirimu,  lepaskan ikatan agar kau bebas untuk bermain dengan dunia tanpa filsafat, tanpa ideologi ideology, tanpa doktrin dan rumus rumus eksata, bebaskan dirimu dari ketiadaan karena apapun yang kelak kau miliki akan memilikimu.


Aku adalah kata kata yang kau sebut ketika pertama kali kau belajar mengendarai awan dan irama yang mengiringimu berdansa didalam hujan itu adalah aku yang menjaga untuk tetap hangat. Maaf, jika aku pernah lupa melukis salju dan abai membiarkan dingin menggelitikmu. Jubah kecil dan topi putih tak akan pernah bisa mengganti apapun namun akan tiba saatnya ketika kau tak bisa lagi jauh. Didalam lingkaran mataku, dalam jangkauan dekapanku. Karena didalam diriku ada dirimu dan aku selalu melihat dirimu didalam diriku.

 

 

  *kepada huruf R yang sedang bermain...











Artikel Terkait

0 komentar: