Wednesday, 22 December 2010
When Bedul Meet Tuty * Feelin Blue!
00:54
EL Hendrie

Tadinya gw gak ingin menuliskan kisah ini, terlalu banyak salah yang sulit untuk diluruskan kembali dan sejujurnya gw juga gak yakin lo bisa menyikapinya dengan baik hanya saja semakin lama gw terus menerus dikejar rasa bersalah yang bertumpuk-tumpuk dan gak ada tempat untuk sembunyi.
Sebenarnya kisah ini terlalu singkat dan tak cukup untuk bisa dibagi, pun kenangan selalu gak utuh, tetap ada penggalan yang tercecer! Sayangnya gw gak sanggup menyimpannya sendiri… Tapi sudahlah, kutitipkan saja sebagian kenangan itu didinding dan kusimpan sebagian yang ada. Bila esok kita berpapasan dijalan atau berjumpa dipersinggahan puncak semeru. Kita bisa kembali meraba sisa-sisanya meski mungkin tak lagi sama. Lewat secangkir kopi saat rintik hujan basah dirambutmu pun jika elo tak ingin mengingatnya. Biarkan saja angin mengurainya kesegala penjuru.
Untuk saat ini, yang terpenting lo baik-baik saja....
“udahlah.. gak ada yang perlu dijelasin lagi, enough for everythin! terlebih lo udah bohongin gw, jangan hubungi gw lagi” sms itu masuk. Tak terlalu mengejutkan pada akhirnya emang akan seperti itu.
Hey… apakah semua udah berkumpul? Cepatlah.. upacara akan segera di mulai.. Mari! gw akan menceritakan kisah tentang ilalang yang sedang berjuang merambat ke akar pepohonan demi mencari titik air yang jatuh didahan bunga lily.
Tenang guys, Ini bukan roman kemenangan! gw yakin, kisah tentang kemenangan udah terlalu sering elo dengerin dan kadang-kadang kisah kemenangan terlalu romantis untuk orang-orang seperti kita yang mengagungkan petualangan…
sekali lagi, tulisan ini tentang ilalang! Sombong ia menderu lalu menemukan air tapi masih juga memaksakan diri menantang puncak bukit padahal bunga lily tersimpan di vas bunga teras kota ..
julukan ilalang itu bedul dan bunga lilynya bernama tuti. Awalnya mereka meretas rahasia canda, sayangnya.. siang ini diantara mereka ada momentum dingin bertitel perang…
guys.. Lo percaya gak? Kalo ternyata asumsi dan prasangka banyak membekas dijejak kaki yang kita ciptakan, perlahan tapi pasti mematahkan ranting harapan, seperti itu pula ilalang, seiring jalan dia pun rontok dalam prasangka..
ada sebuah kalender dan jam tua, Belum semusim, hari kesepuluh di bulan sepuluh si bedul menyapa tuty ditrotoar malam, waktu itu hujan beringas, dingin juga sunyi padahal jalanan begitu ramai antara pasir danau hingga halaman belakang rumah orang-orang memainkan gitar merayakan kemacetan...
dan di sisi lain sekawanan elang baru balik dari negeri antah berantah lalu berkisah tentang orang yang menunggu hari gelap disebuah stasiun kereta, sesekali mereka menghalau dingin sambil bersorak-sorai ditengah jalan dengan menghunuskan pijar kepada setiap yang lewat, menjelang malam dalam kepenatan metropolis
” telanjang kita mengakui keterasingan” ucap si bedul malam itu, tuty hanya menganggukan kepala dan di ujung sana dering telepon tak di indahkannya.
mereka sedang menghitung jumlah kesepian dan gelak tawa yang diselimuti kertas-kertas kerja, hingga subuh tiba dan kendaraan kembali menyalak bagai serigala di semak-semak dan deadline yang mengintai setiap hari.
“apa yang kau dapatkan dul... dari segenggam umur yang diberikan tuhan?” Tuty bertanya.
Sambil bertanya, ia mendendangkan lagu untuk orang tenggelam, berbisik pelan dengan intonasi minim hingga angin pun ragu mengulurkan sayap-sayapnya lalu malam pun mengkaramkan kapal-kapal waktu
“entahlah.. akan jadi apa tubuhku di dalam lingkaran ini, sebelum malam ini gw gak pernah mabuk harum persik pun kerinduan damai terus mengejarku meski gw bersembunyi diatap gedung, padahal gw gak pernah perduli tentang pulang...” jawab bedul.
“mungkin tak ada yang gw dapatkan, mungkin juga ketika elo tersenyum gw gak perlu apa-apa lagi” sambungnya sambil mengedipkan mata
“jadi saja kau batu!” tuty berteriak ditengah jalan yang mengering, udara dingin menghembuskan asap kendaraan, dan temaram lampu berbaris menuju pegunungan…
“ sudahlah.. tak perlu kau hakimi motivasi! Gw menghormati keramahan dan sahajamu, hanya saja, hormatilah.. pendirianku’ kau adalah penyatuan dua sumbu berlawanan, dan gw sadar, bahwa petualangan ini akan berakhir dipelukmu.. gw udah menemukanmu! Kau pikir, sebegitu mudah bagi gw untuk melepaskanmu lagi? “ si bedul menengok. Ia ingin tahu benarkah waktu hilang jejak, adakah seutas rambut yang tersisa, benarkah kakinya berpijak didetik itu. Ia menginginkan pulang, perjalanan yang sama seperti saat mendaki diwaktu lalu, hampir tanpa sesat, semulus betis perawan desa yang terlindung dari jarah para petualang.
Ia salah, tuti tak ditemukannya lagi…
kata-kata adalah senjata karena juga mampu merubah sejarah. Bahasa setua kesadaran dan menemukan pembenaran kognitifnya dalam tindakan… kata-kata adalah media yang memiliki sayap dan bebas untuk diinterpretasikan namun kebenarannya tidak pernah ada..
Lima menit sebelum kapal meninggalkan dermaga tuty berkata
“dul, gw gak pernah percaya kata-kata” lalu lonceng berbunyi namun tubuh tak jua bergerak. Bangku ruang tunggu, menara, kantin, seakan hanya hiasan dinding. Tangga pun dinaikan beriringan dengan layar yang digelar hingga ia tak lihat bekas. Kemana jejak-jejak itu? Ia mencoba mengulurkan tangan, tapi tak mampu menyentuh..
pulanglah… di dekat rumahmu yang bercat biru ada ribuan kupu-kupu yang mendengingkan namamu…. memandikan bukit dari kabut, mungkin itulah tempatmu! baru saja ponakan2mu mengigau, mereka berharap ada sebidang telaga berkecimpung dalam ingatanmu. Sesekali melirik dalam nostalgia, tersimpan cerita tentang pangkalan becak, pasar juga lumpur dan sekawanan kerbau dari simfoni angin dan merdu terkukur yang berlarian menyusur pohon – pohon tempat para petani menuai lelah: seperti cerita-cerita kakek kita dahulu… mematung tapi tanpa derai tawa…
“ah,, tuty, betapa mahalembutnya kau dahulu…” desis si bedul tapi ia lupa, bahwa semua sudah tidak akan pernah sama lagi. Semakin deras dia berusaha, semakin dalam kegetiran didadanya, dan dia pun tak ingin memperpanjang sesak itu lagi.
“karena kebodohan, maka gw terlalu sering mengucapkan selamat tinggal.” Katanya, lalu ia pun luruh pada serpihan sejarah yang tercecer antara jakarta dan bekasi.
Cikarang, menjelang tutup tahun 2010
Friday, 12 November 2010
Jump Car Red: Perpaduan Musik dan Monolog Puisi
10:26
EL Hendrie

Musik adalah bahasa universal yang terkadang secara verbal merepresentasikan keinginan, harapan maupun hasrat tak berbentuk. Notasi dan lirik berfungsi sebagai katalisator bagi para seniman musik untuk menyampaikan cinta, rindu, kemarahan, protes bahkan pemberontakan. Adalah Jum Car Red, sebuah band yang juga memilih musik dalam menyuarakan eksitensinya. Di tengah erosi dunia kerja yang menjadikan manusia seperti mesin tanpa emosi dan berbagai persoalan keseharian membuat anak-anak muda ini tak ragu untuk menjadikan musik sebagai kendaraan perang mereka dalam melawan kenyataan semu. Lirik lagu yang sarat makna serta referensi musikal yang juga tidak asal-asalan ditambah lagi aksi panggung yang memadukan unsur teatrikal dan kegenitan rock n’ roll membuat band ini sangat layak ditunggu kehadirannya.
Wednesday, 10 November 2010
IRON MAIDEN: Menjawab Penantian Panjang Para Pengemarnya di Indonesia
10:35
EL Hendrie

Katakan saja bahwa menunggu itu memang sangat melelahkan namun akui saja dengan bangga bahwa penantian panjang ini akhirnya terjawab dengan cukup melegakan. Sejak beberapa bulan yang lalu rumor kedatangan Iron Maiden santer berhembus dan membuat banyak kalangan khususnya para penggemar fanatiknya gelisah hingga akhirnya kabar mendebarkan itu menemukan pembenarannya. Iron Maiden dipastikan mendarat di Indonesia pada bulan februari 2011. Original Production yang dikomandoi Tommy Pratama adalah pihak yang berjasa mendatangkan band bersejarah itu. Setelah sukses menggelar konser beberapa band seperti Megadeth, Extreem, Firehouse dan penyanyi Michael Bolton ke Indonesia, kini Original Production seakan menawarkan klimaks bagi para pecinta musik rock tanah air dengan memboyong salah satu legenda Heavy Metal dunia. Konser Iron Maiden kali ini merupakan rangkaian The Final Frontier World Tour 2011 yang juga menjadi titel album studio terbaru mereka. Pada press confrence yang diadakan di Hard Rock CafĂ© Jakarta (Senin/08/11/2010) Tommy Pratama mengatakan Iron Maiden akan memuaskan dahaga para penggemarnya dengan menggelar konser di dua kota: Jakarta dan Bali. Stadion Gelora Bung Karno akan menjadi saksi penampilan mereka pada tanggal 17 februari 2011 lalu menyusul Garuda Wisnu Kencana – Bali pada tanggal 20 februari 2011. “Kami sudah sekitar 5 tahun yang lalu berhubungan dengan manajemen Iron Maiden” kata Tommy Pratama“ Mereka juga sangat antusias bisa konser disini mengingat penggemar mereka di Indonesia terbilang cukup besar”. Lebih jauh, Tommy Pratama berharap dengan kedatangan Iron Maiden dapat memberi pengaruh positif terhadap citra Indonesia dimata dunia bahkan promotor kawakan ini tidak memungkiri jika hal tersebut sukses dapat membuat beberapa band legendaris lainnya bersedia datang ke Indonesia. “Semoga salah satu dari The Big Four yang lain tahun depan dapat kita bawa kesini, bisa Metallica, atau yang lainnya”
Iron Maiden yang saat ini diperkuat oleh Bruce Dickinson (vocal), Steve Harris (Bass), Dave Murray (gitar), Janick Gers (gitar), Adrian Smith (gitar) dan Nicko McBrain (drums) telah merilis total kolektif tiga puluh satu album yang terdiri dari lima belas album studio, tujuh album live, empat EP, dan lima kompilasi. Sebagai salah satu legenda rock dunia, kehadiran mereka tentu saja sangat dinantikan oleh banyak penggemarnya. Dalam press confrence yang juga di hadiri para fans Iron Maiden yang tergabung dalam Indonesia Iron Maiden Troopers (IIMT), Syam Iman ketua IIMT didaulat naik ke mimbar pembicara bersama Arthur Kaunang (bassist AKA/SAS). Tommy Pratama terang-terangan mengucapkan terimakasih kepada Indonesian Iron Maiden Troopers yang menurutnya sangat memotivasi hingga Original Production berani mengundang Iron Maiden,”Saya sempat mengatakan kepada manajemen Iron Maiden, lihat itu penggemar anda”
Pihak Original Production menegaskan Iron Maiden akan membawa 70 orang dengan maksimal 20 ton beban peralatan konser yang diangkut dengan menggunakan pesawat Boeing 757 kepunyaan mereka. Pesawat yang juga berjuluk Flight 666 akan dipiloti langsung oleh vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson. Ketika ditanya perihal tempat landasan pesawat jika sampai di Jakarta, Tommy Pratama belum bisa memberitahu. “Bisa di Bandara Sukarno- Hatta dan bisa di Halim Perdana Kusuma” pungkasnya tersenyum. Salah seorang wartawan bergurau barangkali kerahasiaan itu untuk menghindari ledakan pengunjung yang ingin melihat pesawat itu. Seperti diketahui, Bruce Dickinson yang bergabung menjadi vokalis pada tahun 1981 memiliki pekerjaan sampingan sebagai instruktur bagi para pilot disalah satu maskapai penerbangan di Inggris. “Dia juga pernah menjadi atlet anggar nasional dari Inggris” cerita SyamIman ketua Indonesia Iron Maiden Troopers.
Hingga konferensi pers berlangsung, Original Production belum mendapat kepastian apakah konser ini juga menghadirkan opening act. “ selama ini manajemen Iron Maiden mengatakan no suporting act dan kalau pun ada itu bisa saja dibawa sendiri oleh mereka” katanya. Terlepas dari hal itu, kehadiran Iron Maiden adalah sesuatu yang sangat membanggakan mengingat konser mereka di Asia hanya diselenggarakan di dua negara. Indonesia dan Singapura. “Harapan kami penggemar mereka dari Malaysia, Philipina atau negara-negara lain akan datang ke Indonesia, target kami memang para turis makanya kami memilih Bali setelah Jakarta bahkan saya sempat mendengar kabar penggemar mereka dari Australia ada yang ingin menonton konser Iron Maiden di Bali bukan di negara mereka” imbuh Tommy
Antisipasi keamanan juga disiapkan secara maksimal oleh panitia meski demikian Tommy mengakui ada kemajuan dalam konser-konser musik saat ini “Kesadaran orang untuk menonton konser itu sekarang berbeda dibanding dulu, sekarang orang nonton konser untuk enjoy bukan untuk rusuh namun kami tetap memaksimalkan keamanan” tandasnya. Lebih lanjut Tommy juga mengatakan tour Iron Maiden di Indonesia, Original Production juga bekerja sama dengan sponsor namun saat ini beliau masih belum bisa menyebutkan nama-nama sponsor tersebut. “ Biasanya sih H-30 baru terpasang atribut sponsor, strategi sponsor lah itu”. Sementara itu, untuk tiket presale Original Production hanya akan membuka penjualan satu hari yakni: tanggal 14 November mendatang namun hanya 3000 tiket yang dilepas itupun hanya kelas Festival. “Untuk kelas tribun mungkin tidak ada presalenya, mengantisapi membludaknya antrian” katanya.
Menariknya kedatangan Iron Maiden kali ini juga memberi arti besar bagi Original Production yang tahun depan berusia dua dekade. “Anggap saja ini sebagai perayaan dua dekade Original Production” timpal MC dari atas mimbar pembicara. Tommy Pratama hanya tersenyum mendengar hal tersebut.
Arthur Kaunang yang juga menjadi pembicara dalam press confrence itu terlihat antusias mengisahkan kiprah Original Production. “saya ingat sekitar tahun 1992, Original Production mengundang kami (SAS) main pada malam tahun baru di Ancol, waktu itu mereka belum lama berdiri” kenang Bassit yang juga kompatriot Alm Ucok Harahap itu. Beliau juga memuji kesuksesan Original Production membujuk Iron Maiden untuk datang ke Indonesia. “Iron Maiden memiliki jiwa rock yang tidak bisa dipungkiri walau usia mereka sudah tidak muda lagi namun konser mereka diTentu saja para Troopers Indonesia juga berterimakasih pada Original Production atas The Final Frontier World Tour 2011 ini, Indonesia Iron Maiden Troopers yang mensupport Original Production mendatangkan Iron Maiden saat ini berjumlah lebih dari 13.000 pengikut dijejaring sosial facebook telah menanti kehadiran Iron Maiden sejak lama dan Stadion Utama Gelora Bung Karno akan menjadi saksi sejarah berkumpulnya para Troopers Indonesia selain Garuda Wisnu Kencana. Mari berharap Flight 666 yang menerbangkan para dedengkot Heavy Metal itu sukses menggelar lagu-lagunya di Indonesia. [EL]
(by me publshed on Indonesian Hits)http://indonesia-hits.com/iron-maiden-menjawab-penantian-panjang-para-pengemarnya-di-indonesia/